Nama: Luth bin Haran
Garis Keturunan:
Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Haran ⇒ Luth as
Usia: 80 tahun
Periode sejarah: 1950 - 1870 SM
Tempat diutus (lokasi): Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth)
Jumlah keturunannya (anak): 2 putri (Ratsiya dan Za'rita)
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria)
Sebutan kaumnya: Kaum Luth
Nabi Luth adalah rasul
yang tidak termasuk kelompok Ulul Azmi. Beliau diutus Allah pada masa
kerasulan pamannya, Nabi Ibrahim. Hal ini sebagaimana terekam dalam
firman-Nya, "Maka Luth membenarkan (kenabian
Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, 'Sesungguhnya aku harus berpindah
ke (tempat yang diperintahkan) Rabbku. Sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana," (QS. Al-'Ankabut [29]: 26).
Semula dia menetap bersama
pamannya di kota al-Khalil (Hebron). Kemudian, Luth berhijrah ke kota
Sodom yang sekarang terletak di wilayah lembah Jordania. Penduduk daerah
tersebut biasa berbuat keji dan hina; menyalahi fitrah manusia yang
sehat. Mereka biasa melakukan homoseksual. Dalam hal ini, Allah
berfirman, "(Kami juga telah mengutus) Luth,
ketika dia berkata kepada kaumnya, 'Mengapa kalian melakukan perbuatan
keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kalian (di
dunia ini)?' Sungguh, kalian telah melampiaskan syahwat kalian kepada
sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kalian benar-benar kaum yang
melampaui batas. 'Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, 'Usirlah
mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri kalian ini, mereka adalah
orang yang menganggap dirinya suci,"(QS. Al-A'raf [7]: 80-82).
Nabi Luth pun mulai berdakwah
agar kaumnya menyembah Allah, tidak menyekutukan-Nya, seta meninggalkan
perbuatan keji dan mungkar. Namun, di saat beliau berulang kali
mengingatkan mereka tentang akibat perbuatan itu, mereka menjawab,
"Wahai Luth, jika kami tidak berhenti dari ajakanmu, kamu benar-benar
akan diusir dari sini. "Mereka semakin gusar
dengan dakwah Nabi Luth dan akhirnya memutuskan mengusir beliau, seperti
yang diabadikan dalam al-Qur'an, "Mereka menjawab, 'Wahai Luth, jika
engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir," (QS.
Asy-Syu'ara' [26]: 167).
Sebagaimana yang mereka
ancamkan, mereka pun mengusir Luth setelah mengobarkan kemarahan atas
dakwah Luth. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, 'Usirlah
mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri kalian ini, mereka adalah
orang yang menganggap dirinya suci," (QS. Al-A'raf [7]: 82).
Tatkala Allah menghancurkan
mereka yang berbuat keji dan hina itu, Dia mengutus para malaikat untuk
menghancurkan dan membalikkan kediaman mereka. Kaum Luth memiliki lima
desa dan berpenduduk 400.000 jiwa. Di dalam perjalanan, para malaikat
berjumpa dengan Nabi Ibrahim dan memberi kabar gembira berupa kelahiran
seorang anak yang sangat penyabar. Selain itu mereka juga
menginformasikan bahwa mereka sedang menuju perkampungan kaum Luth,
penduduk Sodom dan Amurah. Allah memerintahkan mereka untuk
menghancurkan tempat tersebut penduduknya yang berbuat hina dan nista.
Mendengar informasi itu, Nabi Ibrahim
mengkhawatirkan keponakannya, Nabi Luth, dia termasuk di antara mereka
yang terkena imbas bencana tersebut. Beliau pun berkata kepada malaikat
bahwa Luth berada di sana. Para malaikat mengatakan bahwa Allah akan
menyelamatkan dia beserta keluarga dan pengikutnya yang beriman dari
adzab yang akan menimpak kaum nya yang ingkar, sebagaimana firman Allah,
"Ketika utusan Kami (para malaikat) datang
kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan.
'Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena
penduduknya sungguh orang-orang zhalim. 'Ibrahim berkata, "Sesungguhnya
di kota itu ada Luth.' Mereka (para malaikat berkata, kami lebih
mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan did
adan para pengikutnya kacuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan).' Dan ketika para utusan kami (para malaikat)
datang kepada Luth, dia merasa bersedih hati karena (kedatangan) mereka,
dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan
mereka (para utusan) berkata, 'Janganlah engkau takut dan jangan (pula)
bersedihhati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan
pengikut-pengikutmu kecuali istrimu. Dia termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan).' Sesungguhnya Kami akan menurunkan adzab dari
langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. Dan sungguh
tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi
orang-orang yang mengerti," (QS. Al-'Ankabut [29]: 31-35).
Daerah Sodom dan Amurah saat ini
Daerah yang tertimpa azab yaitu daerah Sodom dan Amurah, saat ini dikenal dengan "Laut Mati" atau "Danau Luth".
Sebagian ilmuwan mengatakan bahwa sebelum terjadi peristiwa tersebut,
Laut Mati belum ada. Laut Mati terbentuk dari gempa yang membalik negeri
itu dan posisinya menjadi lebih rendah dari permukaan laut. Para
arkeolog telah menemukan sebagian peninggalan dari kota-kota yang
dijungkirkan tersebut di pesisir pantai Laut Mati.
Nabi Luth diutus Allah
Luth adalah salah satu nabi yang
diutus untuk negeri Sodom (Sadum). Ia adalah anak keponakan dari Nabi
Ibrahim. Ayahnya yang bernama Haran bin Azar adalah saudara sekandung
dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim
mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir
berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik.
Semula dia menetap bersama pamannya di kota al-Khalil (Hebron).
Kemudian, Luth berhijrah ke kota Sodom yang sekarang terletak di wilayah
lembah Jordania.
Masyarakat Sodom adalah
masyarakat yang rendah paras moralnya dan rusak akhlak. Masyarakat Sodom
tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.
Maksiat dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mereka.
Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari di
mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan
dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang
menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseksual di kalangan
lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran
ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya
merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sodom.
Seorang pendatang yang masuk ke
Sodom tidak akan selamat dari diganggu oleh mereka. Jika ia membawa
barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia
melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat.
Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan
berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan
menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang
itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya
pula.
Kepada masyarakat yang sudah
sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit
sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk
mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta
membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth
mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan
kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan
yang diilhamkan oleh iblis dan setan. Ia memberi penerangan kepada
mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak
meredhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat
kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa
Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang
berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat
sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan
memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Nabi Luth berseru kepada mereka
agar meninggalkan adat kebiasaan iaitu melakukan perbuatan homoseksual
dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah
dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam
penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga
kepada mereka di beri nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan
milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan
serta pencurian yang selalu mrk lakukan di antara sesama mereka dan
terutama kepada pengunjung yang datang ke Sodom. Diterangkan bahwa
perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena perbuatan
itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri
sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam
hidupnya.
Demikianlah Nabi Luth,
melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak
henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan
dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak
mereka beriman dan percaya kepada Allah dan menyembah-Nya. Diajaknya
Luth terhadap kaumnya untuk melakukan amal soleh dan meninggalkan
perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan
kerusakan akhlak sudah hidup lama di dalam pergaulan sosial mereka dan
pengaruh hawa nafsu dan penyesatan setan sudah begitu kuat menguasai
tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yyang
dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di
dalam hati dan pikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di
tengah-tengah padang pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak
bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan pikiran mereka sudah
tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran setan dan iblis.
Akhirnya kaum Luth merasa dan
kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak
putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau
menghadapi pengusir dirinya dari Sodom bersama semua keluarganya. dari
pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sodom dapat
terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa
meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan pikiran
serta mensia-siakan masa. Ubat satu-satunya, menurut pikiran Nabi Luth
untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada
tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmikan mereka dari atas
bumi sebagai pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mereka juga
untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau
memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sodom diberi
pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di
akhirat kelak.
Kisah tamu misterius
Permohonan Nabi Luth dan doanya
diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Dikirimkanlah kepadanya
tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah
malaikat yang bertemu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira
atas kelahiran Nabi Ishak, dan memberitahu kepada mereka bahwa dia
adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth
penduduk kota Sodom. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah
mohon agar penurunan azab keatas kaum Sodom ditunda, kalau-kalau mereka
kembali sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertobat dari
segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi
Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang
akan diturunkan ke atas kaum Sodom permintaan mana oleh para malaikat
itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena
azab.
Para malaikat itu sampai di
Sodom dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan
yang berotot, tegap dan sasa tubuhnya. Dalam perjalanan mereka hendak
memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan
ayu sedang mengambil dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya
kepada si gadis kalau-kalau mereka diterima di rumah sebagai tamu. Si
gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu
dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para lelaki muda itu oleh lalu
pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya (Luth).
Mendengar kabar berita anak
perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia
berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan dan kacak akan
mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada tamu dari kaumnya yang
tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang
mempunyai tubuh bagus dan paras wajah elok. Sedang kalau hal yang
demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab
terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan
berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Nabi Luth memutuskan untuk
menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tetamu di rumahnya. Luth hanya
pasrah kepada Allah dan berlindung sekiranya terdapat segala rintangan
yang akan datang. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu yang sedang
menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah.
Ketika itu, kota Sodom sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah
nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth telah pun berpesan
kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak
lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.
Namun, kedegilan isteri Nabi Luth, yang juga sehaluan dan sependirian
dengan penduduk Sodom, telah membocorkan berita kedatangan tetamu Luth
kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar karena isteri Nabi
Luth. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke
rumah Nabi Luth, berhajat untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah
lama tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk
lepas anak-anak muda itu, agar diberi kepada mereka untuk memuaskan
nafsu.
Dengar teriakan mereka, Nabi
Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke
rumah masing-masing dan jangan menggunggu tamu yang datangnya dari jauh
yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar
meninggalkan perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka
yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam di mana Allah
telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan
untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai mahluk yang
termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada
isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang
tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan seksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi
Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan
menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan jika pintu tidak di
buka dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan
arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya
dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para
tamunya: "Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu
menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang
dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak
saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka
aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat
menghalaukan gangguan terhadap tamu di rumahku sendiri. Mendengar
keluh-resah Nabi Luth, lantas anak-anak muda itu memberitahu hal yang
sebenar, mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia
yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya
karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu menyuruh
Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi
kesempatan bagi orang-orang yang hauskan seks dengan lelaki itu masuk.
Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu memijakkan kaki
untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat
sesuatu. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Lalu,
diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi
buta.
Sementara para penyerbu rumah
Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbentur antara satu dengan
lain berteriak-teriak bertanya-tanya gerangan apa yang menjadikan mereka
buta dengan mendadak berseru kepada Nabi Luth agar segera meninggalkan
perkampungan itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba bagi
azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth
dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari
mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya
sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri
dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke
kanan mahupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi
tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi
Nabi Luth tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada di belakang
rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah
suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin
mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan
kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan
begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota
Sodom, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di
bawah kaki rakyat Sodom, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq
itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat
disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan
dengan serta-merta kota Sodom berserta semua penghuninya. Bertebaran
mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah SWT di kota Sodom, dan hancurlah
kota tersebut yang berada di laluan manusia yang lalu-lalang. Namun,
masih ditinggalkan kesan-kesan kehancuran kota tersebut oleh Allah SWT,
sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui di jalan tersebut.
Demikianlah kebesaran dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi
pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.