Nama: Ishaq (Ishak) bin Ibrahim
Garis Keturunan: Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as
Usia: 180 tahun
Periode sejarah: 1897 - 1717 SM
Tempat diutus (lokasi): Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan'an (Kana'an)
Jumlah keturunannya (anak): 2 anak
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron)
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan'an
Ishaq (Standar Yiz.h.aq,
Tiberian Yis.h.a-q) adalah putra kedua Nabi Ibrahim setelah Ismail.
Ibunya bernama Sarah yang juga merupakan orang tua dari Nabi Yaqub. Nabi
Ishaq diutus untuk masyarakat Kana'an, khususnya di kota Hebron
(al-Khalil), karena kaumnya tidak mengenal Allah. Kisah Nabi Ishaq
sangat sedikit diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Ishaq disebutkan dalam
Al-Qur'an sebanyak 17 kali.
Nama Ishaq berasal dari bahasa
Yahudi Yis.h.a-q yang berarti tertawa/tersenyum. Kata itu didapatkan
dari ibunya, Sarah yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar
gembira dari malaikat Jibril.
Sebelum kelahiran Ishaq, Sarah
dan suaminya, Ibrahim, mendapat kabar gembira dari Allah melalui
malaikat Jibril. Dalam pesan itu malaikat Jibril menyampaikan bahwa
Sarah akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq yang kelak
akan menjadi seorang nabi. Namun, Sarah tersenyum karena merasa heran
dan aneh. Dia merasa aneh karena tidak mungkin dia dan suaminya dapat
memberi keturunan jika usia mereka sudah cukup tua, yaitu Sarah berusia
90 tahun dan Nabi Ibrahim 120 tahun. Ishaq pun akhirnya terlahir di kota
Hebron di daerah Kana'an pada tahun 1897 SM.
Ishaq merupakan anak kedua dari
Nabi Ibrahim dan Sarah setelah Ismail. Bersama Ismail, ia mejadi penerus
ayahnya untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika Ibrahim telah sangat
tua, Ishaq belum juga menikah. Ibrahim tidak mengizinkan Ishaq menikah
dengan wanita Kana'an karena masyarakatnya tidak mengenal Allah dan
asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang
pelayan untuk pergi ke Harran, Irak dan membawa seorang perempuan dari
keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah Rafqah binti Batuwael
bin Nahur, saudara Ibrahim yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq.
Setelah 10 tahun Ishaq menikah
dengan Rafqah, lahirlah dua anak kembar. Anak pertama diberi nama
Al-Aish dan anak kedua Yaqub yang lahir dengan memegang kaki saudaranya.
Dari Ishaq-lah kemudian terlahir nabi-nabi Bani Israil.
Ishaq meninggal pada tahun 1717 SM, pada usia 180 tahun.